Selasa, 31 Mei 2011

Bahaya Merokok



Rokok mengandung lebih dari empat ribu zat-zat dan dua ribu diantaranya telah dinyatakan berdampak tidak baik bagi kesehatan kita, diantaranya adalah bahan radioaktif (polonium-201) dan bahan-bahan yang digunakan di dalam cat (acetone), pencuci lantai (ammonia), ubat gegat (naphthalene), racun serangga (DDT), racun anai-anai (arsenic), gas beracun (hydrogen cyanide) yang digunakan di “kamar gas maut” bagi pesalah yang menjalani hukuman mati, serta masih banyak lagi. Dan zat pada rokok yang paling berbahaya adalah Tar, Nikotin dan Karbon Monoksida. Tar mengandung kurang lebih empat puluh tiga bahan yang menjadi penyebab kanker atau yang disebut dengan karsinogen. Nikotin mempunyai zat dalam rokok yang dapat menyebabkan ketagihan, ini yang menyebabkan para pengguna rokok sulit sekali untuk berhenti merokok. Nikotin merupakan zat pada rokok yang beresiko menyebabkan penyakit jantung, 25 persen dari para pengidap penyakit jantung disebabkan oleh kegiatan merokok
Berikut ini adalah bahaya rokok terhadap kesehatan kita
rokok dapat menyebabkan Kanker pundi kencing,
Kanker perut,
Kanker usus dan rahim ,
Kanker mulut ,
Kanker Esofagus,
Kanker tekak,
Kanker pankrias,
Kanker payudara,
Kanker paru-paru,
Penyakit saluran pernafasan kronik
Strok,
pengkroposan tulang atau yang dikenal dengan osteoporosis
Penyakit jantung,
Kemandulan,
Putus haid awal,
Melahirkan bayi yang cacat
Keguguran bayi,
Bronkitis,
Batuk,
Penyakit ulser peptik,
Emfisima,
Otot lemah,
Penyakit gusi,
Kerusakan mata
Yang tersebut diatas adalah bahaya rokok bagi perokok aktif, apa itu perokok aktif ? perokok aktif adalah orang yang merokok secara langsung menghisapnya rokok, sedangkan perokok pasif adalah orang yang tidak secara langsung menghisap rokok, tetapi menghisap asap rokok yang dikeluarkan dari mulut orang yang sedang merokok.
Di bawah ini merupakan bahaya asap rokok bagi perokok pasif.
Meningkatkan risiko kanker paru-paru dan penyakit jantung
Masalah pernafasan termasuk radang paru-paru dan bronkitis
Sakit atau pedih mata
Bersin dan batuk-batuk
Sakit kerongkong
Sakit kepala
zat Yang terkandung dalam asap rokok adalah :
2 kali lebih banyak nikotin
5 kali lebih banyak karbon monoksida
3 kali lebih banyak tar
50 kali lebih zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan
Bahaya asap rokok terhadap ibu hamil dan janin yang dikandungnya
Keguguran janin
Tumbesaran janin terencat – 30% lebih tinggi
Kematian janin dalam kandungan
Pendarahan dari uri (abruption placenta)
Berat badan berkurang – 20 hingga 30%
Bahaya asap rokok terhadap bayi
Masalah dan penyakit pernafasan
Mengganggu terhadap perkembangan kecerdasan
Jangkitan telinga
Leukeamia
Kanker otak 22%
Cepat lelah
Sindrom kematian secara mendadak

Minggu, 29 Mei 2011

Perkembangan Perekonomian Masa Depan


PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN MASA DEPAN
Berdasarkan problema dan pasang surut perekonomian saat ini, tentu saja ada hal yang akan lebih baik dan lebih buruk dipandang dari segi pertumbuhan perekonomiannya, kinerja pemerintah yang telah rampung, atau yang sedang berjalan saat ini kemungkinan memberikan dampak positif bagi kemajuan perekonomiaan dimasa yang akan datang, namun , kerasnya perekonomian pada masa yang akan datang tak menjamin suatu Negara akan memiliki perekonomian yang maju dan lebih baik, karena parameter suatu Negara agar bisa mengukur kemajuan perekonomiannya bukan saja diukur berdasarkan kemajuan negaranya sendiri saja, tetapi harus dibandingkan dengan Negara lain yang lebih maju atau sederajat. Berdasarkan kinerja pemerintah yang telah rampung ataupun masih berjalan dan yang baru rencana dalam pengembangan perekonomian, Diperkirakan perkembangan perekonomian pada masa yang akan datang adalah sebagai berikut :
1.       Pertumbuhan Indonesia yang kuat terus berlanjut, dengan tantangan jangka menengah untuk memperkuat dan mempertahankan prestasinya.
2.       Permintaan dalam negeri terus menyokong prestasi pertumbuhan Indonesia.
3.       Faktor-faktor sementara mendorong peningkatan inflasi umum dengan peningkatan harga beras dalam negeri menggerakan inflasi keranjang kemiskinan naik dengan tajam.
4.       Aliran modal kembali masuk dengan deras, menciptakan suatu tantangan bagi kebijakan moneter.
5.       Pemerintah merencanakan untuk mendorong belanja modal untuk mendanai pembangunan infrastruktur dan melanjutkan program sosial bagi kaum miskin.
6.       Risiko jangka pendek masih besar tetapi telah menurun, sementara tantangan kebijakan tetap bertahan
7.       Memenuhi sasaran pertumbuhan dan pengentasan kemiskinan jangka menengah Pemerintah membutuhkan kemajuan pada jajaran reformasi struktural, didukung oleh belanja yang terukur.

Perkembangan Modernisasi Pertanian

Perkembangan Modernisasi Pertanian


Pada sebagian besar Negara Sedang Berkembang, teknologi baru di bidang pertanian dan inovasi-inovasi dalam kegiatan-kegiatan pertanian meruapakan prasyarat bagi upaya-upaya dalam peningkatan output dan produktivitas. Ada 3 tahap perkembangan modernisasi pertanian yakni, tahap pertama adalah pertanian tradisonal yang produktivitasnya rendah. Tahap kedua adalah tahap penganekaragaman produk pertanian sudah mulai terjadi dimana produk pertanian sudah ada yang dijual ke sektor komersial, tetapi pemakaian modal dan teknologi masih rendah. Tahap yang ketiga adalah tahap yang menggambarkan pertanian modern yang produktivitasnya sangat tinggi. Modernisasi pertanian dari tahap tradisional (subsisten) menuju peranian moderen membutuhkan banyak upaya lain selain pengaturan kembali struktur ekonomi pertanian atau penerapan teknologi pertanian yang baru.
Untuk lebih jelasnya, saya akan membahas 3 tahapan tersebut satu persatu dengan lebih terperinci.

I. Pertanian Tradisional (Subsisten)
Dalam pertanian tradisional, produksi pertanian dan konsumsi sama banyaknya dan hanya satu atau dua macam tanaman saja (biasanya jagung atau padi) yang merupakan sumber pokok bahan makanan. Produksi dan produktivitas rendah karena hanya menggunakan peralatan yang sangat sederhana (teknologi yang dipakai rendah). Penanaman atau penggunaan modal hanya sedikit sekali, sedangkan tanah dan tenaga kerja manusia merupakan faktor produksi yang dominan.
Pada tahap ini hukum penurunan hasil (law of diminshing return) berlaku karena terlampau banyak tenaga kerja yang pindah bekerja di lahan pertanian yang sempit. Kegagalan panen karena hujan dan banjir, atau kurang suburnya tanah, tindakan pemerasan oleh oara rentenir merupakan hal yang sangat ditakuti para petani.

Pertanian tradisional bersifat tak menentu. Keadaan ini bisa dibuktikan dengan kenyataan bahwa manusia seolah-olah hidup diatas tonggak. Pada daerah-daerah yang lahan pertanianya sangat sempit dan penanaman hanya tergantung pada curah hujan yang tak dapat dipastikan, produk rata-rata akan menjadi sangat rendah dan dalam keadaan tahun-tahun yang buruk, para petani dan keluarganya akan meghadapi bahaya kelparan yang sangat mencekam.
Dengan melihat keadaan diatas, jelas bahwa dalam keadaan yang penuh resikio dan serta tidak ada kepastian seperti itu, para petani merasa enggan untuk pindah dari teknologi tradisional dan pola pertanian yang telah berpuluh tahun dipahaminya ke sistem baru yang akan menjamin hasil produksi yang lebih tinggi, tetapi masih ada kemungkinan mengalami kegagalan waktu panen (mempertahankan hidup) daripada usaha untuk memaksimalkan produk pertanianya.

II. Tahap Pertanian Tradisional Menuju Pertanian Moderen
Mungkin merupakan suatu tindakan yang tidak realistik jika mentransformasikan secara cepat suatu sistem peranian tradisional ke dalam sistem pertanian yang moderen. Upaya unttuk mengenalkan tanaman perdagangan dalam pertanian tradisional seringkali gagal dalam membantu petani untuk meningkatkan tingkat kehidupanya. Menggantungkan diri pada tanaman perdagangan bagi para petani kecil lebih mengundang resiko daripada pertanian subsisten murni karena risiko fluktuasi harga menambah keadaan menjadi lebih tidak menentu.
Oleh karena itu penganekaragaman pertanian( diversified farming) merupakan suatu langkah pertama yang cukup logis dalam masa transisi dari pertanian tradisional (subsiten) ke pertanian moderen (komersial). Pada tahap ini, tanaman-tanaman pokok tidak lagi mendominasi produk pertanian, karena tanaman-tanaman perdagangan yang baru seperti; buah-buahan, kopi, teh dan lain-lain sudah mulai dijalankan bersama dengan usaha pertenakan yang sederhana.
Kegiatan-kegiatan baru tersebut meningkatkan produktivitas pertanian yang sebelumnya sering terjadi pengangguran tak kentara. Usaha-usaha ini terutama sekali sangat diperlukan di sebagian besar negara-negara Dunia Ketiga, dimana angkatan kerja di pedesaan berlimpah agar bisa dimanfaantkan lebih baik dan efisien.
Sebagai contoh, andaikan tanaman pokok menggunakan tanah hanya sebagian waktu dalam setahun, maka tanaman-tanaman perdagangan bisa ditanam pada waktu-waktu yang senggang dan bukan hanya tanah yang menganggur tetapi juga memanfaatkan tenaga kerja yang ada dalam keluarga.
Keberhasilan atau kegagalan usaha-usaha atau mentransformasikan pertanian tradisional tidak hanya tergantung pada ketrampilan dan kemampuan para petani dalam meningkatkan produktivitasnya, tetapi juga tergantung pada kondisi-kondisi sosial, komersial dan kelembagaan.

III. Pertanian Moderen
Pertanian moderen atau dikenal juga dengan istilah pertanian spesialisasi menggambarkan tingkat pertanian yang paling maju. Keadaan demikian bisa kita lihat di negara-negara industri yang sudah maju. Pertanian spesialisasi ini berkembang sebagai respons terhadap dan sejalan dengan pembangunan yang menyeluruh di bidang-bidang lain dalam ekonomi nasional. Kenaikan standar hidup, kemajuan biologis dan teknologis serta perluasan pasar-pasar nasional dan internasional merupakan motor yang penting bagi pembangunan ekonomi nasional.
Dalam pertanian moderen (spesialisasi), pengadaan pangan untuk kebutuhan sendiri dan jumlah surplus yang bisa dijual, bukan lagi tujuan pokok. Keuntungan komersial murni merupakan ukuran keberhasilan dan hasil maksimum perhektar dari hasil upaya manusia (irigasi, pupuk, pestisda, bibit unggul dan lain-lain) dan sumber daya alam merupakan tujuan kegiatan pertanian. Dengan kata lain seluruh produksi diarahakan untuk keperluan pasar. Kopnsep-konsep teori ekonomi seperti biaya tetap dan biaya variabel, tabungan, invesatasi dan jumlah keuntungan, kombinasi faktor-fakor yang optimal, kemungkinan-kemungkinan produksi yang optimum, harga-harga pasar, semuanya itu merupakan hal-hal yang sangat penting baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

Pertanian moderen (spesialisasi) bias berbeda-beda dalam ukuran dan fungsinya. Mulai dari jenis pertanian buah-buahan dan sayur-sayuran yang ditanam secara intensif, sampai kepada pertanian gandum dan jagung yang sangat besar seperti dai Amerika Utara. Hampir semuanya menggunakan peralatan mekanis yang sangat hemat tenaga kerja, mulai dari jenis tarktor yang paling besar dan mesin-mesin panen yang moderen. Keadaan atau gambaran umum dari semua pertanian moderen dalah titik beratnya pada salah satu jenis tanaman tertentu, menggunakan intensifikasi modal dan pada umumnya berproduksi dengan teknologi yang hemat tenaga kerja memperhatiak skala ekonomis (economic of scale) yaitu denga cara meminumkan biaya untuk mendapatkan keuntungan tertentu. Untuk mencapai semua tujuan, pertanian moderen praktis tidak berbeda dalam konsep atau operasinya denga perusahan industri yang besar. Sistem pertanian moderen yang demikian itu sekarang dikenal denga agri-bisnis.

Kita telah mengetahui bahwa dalam hampir bagi semua masayrakat tradisional, pertanian bukanlah hanya sekedar kegiatan ekonomi saja, tetapi suda merupakan bagian dari cara hidup mereka. Setiap pemerintah yang berusaha menstranformasi pertanian tradisional haruslah menyadari bahwa pemahaman akan perubahan-perubahan yang mempengaruhi seluruh sosial, politik dan kelembagaan masyarakat pedesaan adalah penting. Tanpa adanya perubahan-perubahan seperti itu, modernisasi pertanian tidak akan pernah bisa berhasil seperti yang diharapkan.

Inflasi



             Inflasi



APA ITU INFLASI?
Pada urnumnya inflasi bermakna "kenaikan yang berterusan dalarn tingkat harga urnum". "Harga umum"
bermaksud harga yang menggambarkan paras harga bagi keseluruhan barangan dan perkhidmatan yang ada dalarn sesuatu ekonorni pada sesuatu masa tertentu. Oleh kerana terlalu banyak bilangan barangan yang terdapat pada sesuatu masa, maka arnat sulit untuk mendapatkan sernua harga barangan dan perkhidmatan berkenaan. Oleh itu, satu kaedah telah dibentuk untuk mengukur paras harga urnum ini dengan mengambil sebilangan barangan dan perkhidmatan tertentu sebagai mewakili keseluruhan barangan dan perkhidmatan yang ada dalarn sesuatu ekonorni dan harga mereka diukur dengan rnenggunakan Indeks Harga. Seringkali koleksi barangan dan perkhidmatan yang diambil itu mewakili barangan dan perkhidmatan yang digunakan oleh pengguna. Oleh itulah indeks harga ini dinamakan Indeks Harga Pengguna (IHP) dan bagi Malaysia, indeks ini dikeluarkan dari masa ke masa oleh Jabatan Perangkaan.

"Kenaikan yang berterusan" bermaksud bahawa inflasi hanya berlaku pada ketika paras harga urnum meningkat secara berterusan dalarn satu-satu tempoh tertentu sahaja. Sesuatu kenaikan harga yang bersifat sementara seperti kenaikan harga akibat musim kernarau atau kenaikan harga kerana meningkatnya kadar cukai jalan tidak dianggap sebagai inflasi kerana kenaikan harga sebegini hanya berlaku sekali sahaja.

Secara umumnya, inflasi boleh disebabkan oleh mana-mana satu dari faktor-faktor berikut atau kombinasi faktor-faktor ini :

1. Inflasi Tolakan Kos
Inflasi tolakan kos adalah disebabkan oleh kenaikan kos pengeluaran yang tinggi. Kenaikan kos pengeluaran ini disebabkan oleh kenaikan harga bagi faktor-faktor pengeluaran seperti tingkat upah. Sebagai contoh, jika kadar upah meningkat dengan tinggi, maka kos pengeluaran akan meningkat.

Apabila kos pengeluaran meningkat, maka pengeluar yang sentiasa mahu memaksimumkan keuntungan akan mengenakan harga yang tinggi kepada pengguna. Selepas merasakan kesan kenaikan harga ini (penurunan dalam tingkat pendapatan benar), pengguna yang juga bekerja (dianggap sebagai buruh) akan meminta kenaikan gaji yang baru dan lebih tinggi bagi menampung peningkatan harga ini. Jika permohonan mereka berjaya, kos pengeluaran akan meningkat dan seterusnya pengeluar pula akan meningkatkan harga mereka. Tingkat harga umum akan meningkat sekali lagi.

2. Inflasi Tarikan Permintaan
Inflasi tarikan permintaan berpunca daripada ketidakseimbangan antara jumlah permintaan dengan jumlah penawaran barangan dan perkhidmatan dalam sesebuah negara pada sesuatu masa tertentu. Jika berlaku peningkatan jumlah permintaan yang tinggi berbanding dengan jumlah penawaran, maka inflasi akan wujud. Keadaan ini wujud apabila peningkatan permintaan berlaku pada masa ekonomi negara berada pada tingkat gunatenaga penuh. Apabila sesebuah ekonomi mencapai gunatenaga penuh seperti yang Malaysia alami pada masa ini tingkat pengeluaran sukar dinaikkan dengan cepat untuk menampung permintaan yang melambung ini, sama ada oleh sebab kekata,n pasaran buruh atau pembekalan barangan. Peningkatan jumlah permintaan pula boleh berpunca kepada:

a) Peningkatan Tinglkat Pendapatan
Peningkatan yang tinggi dalam permintaan agregat disebabkan oleh peningkatan dalam pendapatan pengguna. Pendapatan yang tinggi ini akan meninggikan kecenderungan pengguna untuk berbelanja dan ini akan meningkatkan jumlah permintaan dalam sesebuah ekonomi. Pada kebiasaannya, peningkatan pendapatan pengguna berlaku pada ketika ekonomi mengalami pertumbuhan yang tinggi.

b) Peningkatan Penawaran Wang
Penawaran wang yang banyak dalam sesuatu ekonomi boleh meningkatkan jumlah permintaan dalam negara. Jika penawaran wang tidak dikawal, maka ekonomi pada keseluruhannya mempunyai kadar kecairan yang tinggi dan ia akan meningkatkan jumlah permintaan dalam negara. Jika terlalu banyak wang yang mengejar barangan dan perkhidmatan yang sedikit, maka inflasi akan wujud.

3. Inflasi Diimport
Inflasi diimport boleh disebabkan oleh dua faktor: peningkatan harga barangan dan perkhidmatan yang diimport dan penurunan kadar pertukaran asing.

i. Peningkatan Harga di Luar Negara
Inflasi boleh menyerap dalam sesebuah negara melalui import. Ini terutamanya benar bagi sesebuah ekonomi terbuka seperti Malaysia yang banyak mengimport barangan dan perkhidmatan dari luar negara. Jika hargaharga import ini meningkat, maka ia akan memberi kesan kepada harga dalam negara.

ii. Penurunan Kadar Pertulkaran Wang
Inflasi import ini juga dipengaruhi oleh kadar pertukaran wang di antara Malaysia dengan negara luar. Umpamanya, jika kadar pertukaran wang Malaysia dengan Amerika jatuh (bermakna semakin banyak RM diperlukan untuk membeli satu dollar Amerika), maka dengan secara langsung Malaysia terpaksa membelanjakan banyak wang untuk mendapat sejumlah barangan dan membayar dengan harga yang tinggi. Tentunya harga yang tinggi ini akan dikenakan ke atas pengguna dalam negara.

4. Jangkaan Pengguna
Inflasi juga dipengaruhi oleh jangkaan pengguna.
Jika pengguna membuat jangkaan yang harga akan naik pada masa hadapan, mereka akan berbelanja sekarang dan ini akan menambah jumlah permintaan dalam sesuatu ekonomi. Seterusnya, ini akan memberi peluang kepada pengeluar untuk mengambil kesempatan untuk meningkatkan harga.

Transformasi Industri

Kata transformasi berasal dari dua kata dasar, ‘trans dan form.’ Trans berarti melintasi dari satu sisi ke sisi lainnya (across), atau melampaui (beyond); dan kata form berarti bentuk. Transformasi mengandung makna, perubahan bentuk yang lebih dari, atau melampaui perubahan bungkus luar saja.Transformasi sering diartikan adanya perubahan atau perpindahan bentuk yang jelas, pemakaian kata transformasi menjelaskan perubahan yang bertahap dan terarah tetapi tidak radikal. Walaupun demikian pengertian transformasi sendiri secara konkret masih suatu wacana yang membingungkan, banyak pandangan yang berbeda dari pemakaian kata tersebut yang hanya disesuaikan dengan perspektif parsial para penggunanya.
Industri merupakan suatu kegiatan ekonomi yang mengolah barang mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi untuk dijadikan barang yang lebih tinggi kegunaannya. Secara umum definisi mengenai industri bermacam-macam namun pada dasarnya pengertiannya tidak berbeda satu sama lainnya, adapun definisi menurut Sukirno adalah perusahaan yang menjalankan kegiatan ekonomi yang tergolong dalam sektor sekunder. Kegiatan itu antara lain adalah pabrik tekstil, pabrik perakitan dan pabrik pembuatan rokok. Dari beberapa pengertian industri maka secara garis besar dapat disimpulkan bahwa industri adalah kumpulan dari beberapa perusahaan yang memproduksi barang-barang tertentu dan menempati areal tertentu dengan output produksi berupa barang atau jasa. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.
Maka transformasi industri membahas secara umum tentang perubahan industri Indonesia, seperti industri tekstil, Industri kayu lapis, kertas dan pulp dan elektro. Transformasi industri di Indonesia berubah sejalan dengan perkembangan zaman dan membantu memudahkan kehidupan manusia. Dalam perekonomian transformasi ini juga membantu dalam hal perkembangan perekonomian Indonesia dan menandakan kemajuan dalam perekonomian Indonesia.