KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TRANSLASI MATA UANG ASING
PSAK No.10 menyatakan bahwa keuntungan
dan kerugian akibat translasi harus dinyatakan dalam perhitungan laba rugi
periode dimana kurs mengalami perubahan. Bila timbulnya dan penyelesaian suatu
transaksi berada dalam suatu periode akuntansi yang sama maka seluruh selisih
kurs diakui dlaam periode tersebut. Namun, jika timbulnya dan diselesaikannya
suatu transaksi berada dalam beberapa periode transaksi, maka selisih kurs
harus diakui untuk setiap periode dengan memperhitungkan perubahan kurs untuk
masing-masing periode.
Secara internasional, perlakuan
akuntansi atas penyesuaian-penyesuaian tersebut juga berbeda seperti halnya
prosedur translasi. Pendekatan-pendekatan atas penyesuaian translasi berkisar
dari penangguhan hingga tidak ada penangguhan.
1.
Penangguhan
Dikeluarkannya penyesuaian translasi
dari laba periode sekarang umumnya dianjurkan karena penyesuaian ini hanyalah
hasil dari proses penyajian ulang.Perubahan nilai ekuivalen mata uang domestik
dari aktiva bersih anak perusahaan luar negeri tidak direalisasikan dan tidak
berpegaruh terhadap arus kas mata uang lokal yang dihasilkan dari entitas
asing. Oleh karena itu, akan cenderung menyesatkan jika penyesuaian seperti itu
ke dalam laba sekarang.Berdasarkan keadaan ini, penyesuaian translasi harus
diakumulasikan secara terpisah sebagai bagian dari ekuitas konsolidasi.
Parkinson menawarkan alasan tambahan
yang mendukung dilakukannya penangguhan : Keuntungan dan kerugian tersebut
berkaitan erat dengan investasi jangka panjang – bahkan mungkin suatu investasi
permanen yang dilakukan oleh suatu induk perusahaan ke dalam anak perusahaan
asing, bahwa keuntungan dan kerugian tersebut tidak dapat direalisasikan hingga
operasi luar negeri dihentikan dan semua aktiva bersih dibagikan ke induk
perusahaan. Tidak terdapat keuntungan dan kerugian yang akan pernah dapat
direalisasikan. Hasil operasi yang dicatat dalam periode setelah revaluasi mata
uang (ditranslasikan menurut kurs nilai tukar kini pada waktu itu) akan
menunjukkan kenaikan atau penurunan kekayaan operasi luar negeri dan dalam
keadaan ini, tidak diperlukan pencatatan keuntungan dan kerugian translasi satu
waktu dalam laporan laba rugi, bahwa kenyataannya pencatatan keuntungan dan
kerugian tersebut dapat saja menyesatkan.
Penangguhan keuntungan atau kerugian translasi menutupi perilaku perubahan kurs nilai tukar, yaitu perubahan kurs merupakan fakta historis dan para pengguna laporan keuangan terlayani dengan baik jika pengaruh fluktuasi kurs nilai tukar diperhitungkan pada periode saat terjadinya. Sesuai dengan FAS No.8 (par.199), "Kurs nilai tukar berfluktuasi: akuntansi harusnya tidak memberikan kesan bahwa kurs nilai tukar tetap stabil."
2.
Penangguhan
dan Amortisasi
Beberapa pihak mendukung penangguhan
keuntungan atau kerugian translasi dan melakukan amortisasi penyesuaian selama
masa pos-pos neraca terkait.
3.
Penangguhan
Parsial
Keuntungan atau kerugian translasi
adalah dengan mengakui kerugian sesegera mungkin setelah terjadi, tetapi
mengakui keuntungan hanya setelah direalisasikan.Penangguhan translasi
semata-mata hanya karena merupakan keuntungan, tetap mengabaikan terjadinya
perubahan kurs. Pendekatan ini juga tidak memiliki kriteria eksplisit untuk
menentukan kapan suatu keuntungan translasi direalisasi. Pada masa lalu,
perusahaan mengurangkan keuntungan periode berjalan dengan kerugian pada masa
lalu dan menangguhkan selisihnya. Keuntungan dan kerugian translasi akan
terhapuskan dalam jangka panjang.
4.
Tidak
Ditangguhkan
Untuk mengakui keuntungan dan kerugian
translasi dalam laporan laba rugi sesegera mungkin. Pilihan ini memandang
penangguhan dalam bentuk apapun bersifat palsu dan cenderung
menyesatkan.Memasukkan keuntungan dan kerugian translasi dalam laba tahun
berjalan akan menghasilkan fluktuasi laba yang sangat signifikan apabila
terjadi perubahan kurs nilai tukar.Akan menyesatkan para pembaca laporan
keuangan, karena penyesuaian ini tidak selalu memberikan informasi yang sesuai
dengan ekspektasi pengaruh ekonomi dari perubahan kurs nilai tukar terhadap
arus kas sebuah perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar